24.8.15
KASIH SAYANG SAYYIDURROSUL KPD CUCU MUNGILNYA
Pernah suatu kali jamaah shalat Jum’at
dikagetkan dengan tindakan Nabi
Muhammad Shallallaahu 'Alaihi Wasallam di sela-sela khotbahnya.
Rasulullah mendadak turun dari mimbar
lantaran kedua cucunya yang masih kecil,
Sayyid Hasan dan sayyid Husain, menangis. Nabi segera menghampiri Hasan dan
Husain yang saat itu sedang ikut di masjid
dan berusaha menenangkan keduanya.
Melalui bahasa isyarat dan kelembutan
hatinya, tangisan mereka mereda, dan
beliau pun melanjutkan khotbahnya hingga selesai. Tak pernah Nabi membaca khotbah
lebih panjang dari shalatnya. Peristiwa lain tentang ”tingkah usil”
kedua cucu mungilnya ini juga terjadi saat
Rasulullah sedang mengerjakan shalat
sunnah dua rakaat. Ketika sujud
berlangsung, tiba-tiba Hasan memanjat
punggung Nabi. Hasan kecil memukuli tubuh kakeknya itu selayak menunggang
kuda yang mesti berpacu cepat. Sebetulnya Nabi sudah cukup lama
menempelkan dahinya di atas lantai. Tapi
tingkah Hasan membuat manusia mulia ini
memperpanjang sujudnya lebih lama lagi.
Hasan puas bermain kuda-kudaan. Hasan akhirnya turun. Nabi mulai berniat
mengangkat tubuhnya. Sekali lagi
punggungnya tertahan. Husain tiba-tiba
melompat ke atas punggung dan
menirukan aksi kakaknya, Hasan. Artinya,
Nabi mesti menambah waktu lagi untuk menunda duduk tasyahud. Baru ketika
kedua cucunya turun, Rasulullah
melanjutkan gerakan sembahyangnya. Rasulullah mencontohkan betapa kasih
sayang terhadap keluarga dan anak kecil
adalah sikap yang harus diutamakan. Sikap
Nabi ini juga mencerminkan kepekaannya
tentang menghargai keterbatasan
seseorang, baik dalam hal kondisi fisik, daya tangkap, ataupun tingkat
pengetahuan. Keluhuran akhlak Nabi
terpancar justru saat segenap
keputusannya tersebut menjadi prioritas,
melebihi ritus keberagamaan.
Sumber: NU Online
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar