25.8.15
Kisah seorang Syarifah malang dan Guru Besar Islam.
Diceritakan di dalam kitab "Rosyafatus shoody" ada seorang syarifah janda ditinggal wafat suaminya dan meninggalkan 3 orang anak perempuan.
Sang syarifah pun meminta pertolongan kesana kemari untuk memenuhi kebutuhan dia dan 3 orang anaknya, sampai ketika melihat seorang guru besar islam beserta para muridnya, kemudian pada saat guru besar islam itu diberitahukan oleh syarifah akan hal keadaannya maka sang guru berucap "berikan aku bukti bahwa kau syarifah" sambil tidak mau memalingkan wajahnya ke arah syarifah,Kemudian sang syarifah pun pergi dengan hampa, kemudian dia melihat ada seorang saudagar kaya yang sedang duduk, sang syarifah pun bertanya "siapa orang itu?" Maka di jawab "dia adalah seorang majusi (penyembah matahari) yang menjadi pengurus kota ini,
Sang syarifah pun terpaksa minta bantuan sang majusi tersebut, dan ternyata dia baik hati dan membantu sang syarifah dan anak-anaknya, hingga mereka disuruh bermalam di rumahnya dan makan makanan yang enak serta menginap dengan keadaan yang sangat lebih baik dari sebelumnya,
Pada malam itu sang Guru besar Islam bermimpi, dan dalam mimpinya dia melihat hari kiamat, dan melihat ada istana megah luar biasa di sorga kemudian orang-orang islam masuk sorga atas perintah Rosul SAW, akan tetapi Rasul Saw berpaling muka atas sang Guru besar Islam, kemudian sang Guru berkata " Ya Rasululloh.. Kenapa engkau enggan memandangku padahal aku muslim??"
Maka Rasulullah Saw menjawab "berikan aku bukti bahwa kau memang muslim!",
Sang Guru pun panik luar biasa, kemudian Rasul Saw berucap "ingatkah engkau di dunia pernah berkata sedemikian pada cucu ku??".
Akhirnya sang guru terbangun dari tidur dan menangis dahsyat, kemudian bergegas menyuruh anak muridnya mencari sang syarifah di penjuru kota,
Akhirnya sang guru tahu bahwa sang syarifah di tempat saudagar majusi, kemudian sang guru pun bergegas kesana, saat bertemu saudagar majusi sang guru berucap "wahai fulan, tolong serahkan si syarifah padaku, aku mau memuliakan beliau!"
Si saudagar majusi menolak dan tidak mau menyerahkan sang syarifah... Kemudian sang guru besar memaksa saudagar majusi dan menawarkan sejumlah harta yang besar agar di serahkan sang syarifah padanya,
Tapi sang saudagar tetap menolak ! Dan pada akhirnya sang guru besar bercerita perihal mimpinya pada sang guru.. Kemudian sang saudagar berucap " ketahuilah wahai guru besar,,, sesungguhnya istana yang sangat megah yang kau lihat dalam mimpi itu kepunyaan ku ! Itu sebagai hadiah kecil yang di berikan padaku karena telah menolong sang syarifah serta anak-anaknya... Dan ketahuilah bahwa aku, istriku, anak-anakku serta semua yang ada di rumahku telah bersaksi " LAA ILAAHA ILLALLOOH WA ANNA MUHAMMADAR ROSULULLOOH " kami masuk Islam berkat keberkahan yang di bawa syarifah dan di dalam mimpi Rosululloh SAW berkata padaku " sesungguhnya engkau telah ditakdirkan sebaga muslim serta keluargamu "
Sang guru besar pun menangis terisak-isak dan sangat menyesali perbuatannya...
Kisah Balasan Menghormati Keturunan Rasulullah (Wanita Alawiyah)
Di dalam kitab Al-Multaqith diceritakan, bahwa sebagian bangsa Alawiyah ada yang bermukim di daerah Balkha. Ada sebuah keluarga yang terdiri dari sepasang suami isteri dengan beberapa anak wanita mereka. Keadaan keluarga tersebut serba kekurangan. Ketika suaminya meninggal dunia, isteri beserta anak-anak wanitanya meninggalkan kampung halamannya pergi ke Samarkand untuk menghindari ejekan orang di sekitarnya. Kejadian tersebut terjadi pada musim dingin.
Saat mereka telah memasuki kota, si ibu mengajak anak-anaknya singgah di masjid, sementara dirinya pergi untuk mencari sesuap nasi. Di tengah perjalanan si ibu bertemu dengan dua kelompok orang, yang satu dipimpin oleh seorang Muslim yang merupakan tokoh di kampung itu sendiri, sedang kelompok satunya lagi dipimpin oleh seorang Majusi, pemimpin kampung itu. Si ibu tersebut lalu menghampiri tokoh tersebut dan menjelaskan mengenai dirinya serta berkata,"Aku mohon agar tuan berkenan memberiku makanan untuk keperluan malam ini !"
"Tunjukkan bukti-bukti bahawa dirimu benar-benar bangsa Alawiyah", kata tokoh orang Muslim di kampung itu.
"Di kampung ini tidak ada orang yang mengenaliku", kata ibu tersebut. Sang tokoh itu pun akhirnya tidak menghiraukannya .
Seterusnya dia memohon kepada si Majusi, pemimpin kampung tersebut. Setelah menjelaskan tentang dirinya dengan tokoh kampung, lelaki Majusi lalu memerintahkan kepada salah seorang anggota keluarganya untuk datang ke masjid bersama si ibu itu.
Dan dibawalah seluruh keluarga janda tersebut untuk tinggal di rumah Majusi yang memberinya pula berbagai perhiasan yang bagus.
Tidak berapa lama sesudah itu tokoh masyarakat yang beragama Islam itu bermimpi seakan-akan hari Kiamat telah tiba dan panji kebenaran berada di atas kepala Rasulullah SAW. Dia pun sempat menyaksikan sebuah istana tersusun dari zamrud berwarna hijau. Kepada Rasulullah SAW. dia lalu bertanya", Wahai Rasulullah! Milik siapa istana ini ?""Milik seorang Muslim yang mengesakan Allah", jawab Rasulullah. "Wahai Rasulullah, aku pun seorang Muslim", jawabnya. "Coba tunjukkan kepadaku bahawa dirimu benar-benar seorang Muslim yang mengesakan Allah", sabda Rasulullah SAW. kepadanya. Dia pun bingung atas pertanyaan Rasulullah. Rasulullah SAW. kemudian bersabda lagi,"Di saat wanita Alawiyah datang kepadamu, bukankah kamu berkata kepadanya,"Tunjukkan mengenai dirimu kepadaku !" Karenanya, demikian juga yang harus kamu lakukan, yaitu tunjukkan dahulu mengenai bukti diri kamu sebagai seorang Muslim kepadaku !"
Sesaat kemudian lelaki muslim itu terjaga dari tidurnya dan air matanya pun jatuh berderai, lalu dia memukuli mukanya sendiri.
Dia berkeliling kota untuk mencari wanita Alawiyah yang pernah memohon pertolongan kepadanya, hingga dia mengetahui di mana kini wanita tersebut berada. Lelaki Muslim itu segera berangkat ke rumah orang Majusi yang telah menampung wanita Alawiyah beserta anak-anaknya. "Di mana wanita Alawiyah itu ?"tanya lelaki Muslim kepada orang Majusi. "Ada padaku", jawab si Majusi. "Aku ingin menemuinya", ujar lelaki Muslim itu. "Tidak semudah itu", jawab lelaki Majusi. "Ambillah uang seribu dinar dariku dan antar mereka untuk menemuiku", desak lelaki Muslim. "Aku tidak akan melepaskannya. Mereka telah tinggal di rumahku, dan dari mereka aku telah mendapatkan berkatnya", jawab lelaki Majusi itu. "Tidak boleh, engkau harus menyerahkannya" , ujar lelaki Muslim itu seolah-olah memaksa.
Maka, lelaki Majusi pun menegaskan kepada tokoh Muslim itu :"Akulah yang berhak menentukan apa yang kamu minta. Dan istana yang pernah kamu lihat dalam mimpi itu adalah diciptakan untukku ! Apakah kamu mau menunjukkan keislamanmu kepadaku ? Demi Allah, aku dan seluruh keluargaku tidak akan tidur sebelum kami memeluk agama Islam di hadapan wanita Alawiyah itu, dan aku pun telah bermimpi sebagaiman yang kamu mimpikan, serta Rasulullah SAW. sendiri telah pula bersabda kepadaku,"Adakah wanita Alawiyah beserta anaknya itu padamu ? " Ya, benar", jawabku. "Istana itu adalah milikmu dan seluruh keluargamu. Kamu dan semua keluargamu termasuk penduduk syurga, karena Allah sejak zaman azali dahulu telah menciptakanmu sebagai orang Mukmin", sabda Rasulullah kembali.
Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan sebuah Hadist :
” Empat golongan yang akan memperolehi syafaatku pada hari kiamat : Orang yang menghormati keturunanku, orang yang memenuhi keperluan mereka, orang yang berusaha membantu urusan mereka pada saat diperlukan, dan orang yang mencintai mereka dengan hati dan lidahnya.”
" Beginilah salah satu cerita dari sekian banyak cerita keutamaan memuliakan para Anak cucu Ahlul Bait Nabi SAW semoga kita semua termasuk orang yang dimuliakan dengan di beri kecintaan pada mereka... Aamiin "
اللهم صلي على سيدنا محمد و على آل سيدنا محمد ..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar