Al Rohilah As Seggaf
Cium tangan, wahabi dan penduduk Hadramaut
Habib Hasan bin Saleh al Bahr ditanya soal mencium tangan ahlul bait nabi. Beliau berkata: Mencium tangan ahlul bait termasuk usaha utk mendekatkan diri kpd Al Habib Al A'dhom, Rasulullah saw. Sesuai dgn wahyu Allah swt di QS Asy-Syura, 42:23) - Rasul tdk minta upah kecuali kasihsyg kpd keluarganya. Abdullah bin Abbas ra adalah seorang ahlul bait. Ketika Zaid bin Tsabit ra selesai menyalatkan jenazah, seseorang mengambil kuda beliau. Ibn Abbas ra mengambil alih kuda dari orang itu, lalu menuntunnya ke pemiliknya yaitu Zaid ra. Zaid ra berkata "Wahai sepupu Rasulullah, mengapa engkau berbuat demikian ?" Beliau menjawab, "beginilah kami diperintahkan untuk menghormati para ulama kami". Zaid ra segera mencium tangan beliau dan berkata "beginilah kami diperintahkan untuk memuliakan ahlul bait Rasulullah saw". Waktu Haramain berada dibwh kekuasaan wahabi, jamaah haji tidak dapat mencium tangan ahlul bait. Allah lalu menakdirkan seorang muhib mencium tanganku. Salah seorang wahabi melihatnya dan berkata padaku: "Kau dari Hadramaut?" "Benar" jawabku. "Hadramaut adalah negeri syirik", ucapnya. "Demi Allah itu tidak benar. Kami adalah kaum muslimin yang mengesakan Allah. Kami mengetahui tauhid dan hakikatnya. Sedang kalian tidak mengetahuinya. Kalian mendatangiku dengan keyakinan bahwa kamu bisa memberikan hidayah: itu adalah syirik", jawabku. (Habib Hasan alBahr mendapat ilham ilahiyyah bahwa wahabi itu berniat memberinya hidayah, kemudian di kasyaf oleh beliau) Wahabi itu terdiam dan membisu, tidak mampu berkata-kata. Lalu malamnya aku bermimpi bertemu Rasulullah saw. Beliau menghampiriku yg saat itu sedang di bawah mizab Kabah. Aku memeluk beliau saw lalu mencium tangan dan pundak beliau. Saat itu aku melihat seorang pimpinan wahabi melihat perbuatanku lalu Rasulullah memintaku menjelaskan perbuatanku itu kepadanya, dan aku sampaikan penjelasanku itu yang membuat Rasulullah tersenyum padaku" http://www.fastabiqul-khairat.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar